BADUNG – Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali (BNNP Bali) telah berhasil membongkar jaringan perdagangan narkoba internasional yang beroperasi di pulau itu. Menyusul penangkapan seorang warga negara Argentina, misalnya (45), di bandara Ngurah Rai pada 25 Maret 2025, pihak berwenang menangkap EJS (50), seorang warga negara Inggris yang dicurigai sebagai penerima narkotika.
Operasi perdagangan narkoba diduga berbasis di sebuah wisma di Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Kepala Bnnp Bali, Brigadir Jenderal Rudy Ahmad Sudrajat, Sik, MH, mengkonfirmasi penangkapan pada 27 Maret 2025.
Kokain diselundupkan dari meksiko ke bali
Menurut Brigadir Jenderal Rudy, EG ditahan di Bandara Ngurah Rai setelah petugas bea cukai menemukan 323,76 gram kokain yang disembunyikan dalam alat kelaminnya.
Baca juga: Argentina menangkap penyelundupan kokain ke Bali
“Misalnya adalah bagian dari jaringan Meksiko-Bali dan mengangkut kokain dari Dubai ke Bali, di mana itu dimaksudkan untuk EJS, yang telah tiba di pulau itu sebagai penerima,” jelasnya.
Mengikuti pengakuan EG – di mana ia mengaku bekerja sebagai penata rambut di Argentina – tim pemberantasan BNNP Bali segera meluncurkan operasi dan menangkap EJS di sebuah wisma di Kerobokan, Badung.
“EJS ditahan di sebuah wisma di Kerobokan sebagai penerima kokain yang dituju,” kata Brigadir Jenderal Rudy.
Kokain dimaksudkan untuk distribusi di antara wisatawan
Selama pertanyaan, EJS membantah hubungan keluarga atau romantis dengan EG dan sebaliknya mengklaim bahwa ia telah berjanji padanya pembayaran USD 3.000 untuk mengangkut kokain ke Bali. Pernyataannya selaras dengan pengakuan EG sebelumnya kepada pejabat bea cukai Ngurah Rai setelah penangkapannya.
Penyelidik menemukan bahwa kokain berasal dari Meksiko sebelum diselundupkan ke Indonesia melalui rute Dubai-Bali. EJS lebih lanjut mengakui bahwa narkotika dimaksudkan untuk dijual kembali kepada wisatawan dan rekanan di Bali.
“Dia mengakui bahwa kokain itu dimaksudkan untuk dijual kepada wisatawan di pulau itu,” tambah Jenderal Brigadir Rudy.
Kedua tersangka sekarang berada di tahanan BNNP Bali untuk penyelidikan lebih lanjut tentang keterlibatan mereka dalam jaringan narkoba internasional. Sementara itu, kokain telah dikirim ke laboratorium forensik untuk analisis terperinci.
“Operasi ini merupakan langkah penting dalam membongkar jaringan kokain di Bali dan mencegah kegiatan perdagangan narkoba lebih lanjut di pulau itu,” kata Brigadir Jenderal Rudy.