Online24, Maros – Sepuluh hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, pergerakan penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin terus mengalami peningkatan.
Tercatat, sekitar 24 ribu penumpang telah melakukan perjalanan udara, jumlah yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Banyak pemudik memilih untuk berangkat lebih awal guna menghindari lonjakan penumpang pada puncak arus mudik. Selain itu, penurunan harga tiket pesawat hingga 50 persen menjadi alasan utama pemudik mempercepat perjalanan mereka.
Salah seorang penumpang tujuan Makassar-Lombok, Istita’atun Arzakiyati, mengaku memanfaatkan momen penurunan harga tiket untuk mudik lebih awal.
“Saya memang sengaja mudik lebih awal karena ingin bertemu orang tua, kebetulan juga jadwal liburnya pas dengan pekerjaan. Alhamdulillah, harga tiket sudah turun, makanya saya ambil tanggal ini. Dulu tiketnya Rp1,7 juta, sekarang cuma Rp800 ribu. Ini sangat membantu kami para perantau,” ujar Istita’atun.
Sementara itu, pihak Bandara Internasional Sultan Hasanuddin telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi puncak arus mudik. Manajemen Angkasa Pura Indonesia telah mendirikan posko khusus serta membuka beberapa terminal tambahan guna mengantisipasi lonjakan penumpang.
Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Taufan Yudhistira, mengungkapkan pada 21 Maret hingga 11 April 2025, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 660 ribu orang. Jumlah ini meningkat tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tujuan terbanyak masih Jakarta, Surabaya, dan Kendari. Kami juga sudah menyiapkan 24 penerbangan tambahan yang mayoritas dioperasikan oleh maskapai Lion Group. Selain itu, lebih dari seribu personel gabungan akan disiagakan untuk memastikan kelancaran arus mudik,” jelasnya.
Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi beberapa hari sebelum Idul Fitri. Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan perjalanan para pemudik dapat berjalan lancar dan nyaman.