Sekilas melihat jendela-jendela toko manisan, toko es krim, dan toko roti yang semakin hijau di São Paulo sudah cukup untuk melihat bahwa makanan tersebut telah menjadi populer di kalangan konsumen Brasil.
Jika Anda penggemar pistachio, kami punya kabar baik untuk Anda! Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition membuktikan bahwa kehadiran kacang hijau dalam rutinitas dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena pra-diabetes, suatu kondisi yang mendahului diagnosis definitif penyakit tersebut.
Selain itu, makanan membantu tubuh dalam beberapa cara dengan beragam manfaatnya, seperti aktivitas antioksidan dan membantu kontrol glikemik. Terakhir, bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, ini membantu pengendalian berat badan karena efek kenyangnya.
Manfaat pistachio:
- Pistachio mengandung asam lemak dan serat yang membantu pengaturan usus dan pengurangan kolesterol “jahat” (LDL);
- Ia memiliki mineral seperti potasium, magnesium, tembaga, kalsium dan fosfor, serta vitamin B dan protein. Ia juga mengandung lemak tak jenuh tunggal, yang melebarkan pembuluh darah, membuka sumbatan arteri dan meningkatkan kadar kolesterol “baik” (HDL), sehingga mengurangi risiko penyakit jantung;
- Kaya akan antioksidan, karoten dan vitamin E, yang membantu melindungi tubuh dari efek berbahaya radikal bebas;
Berapa banyak dan kapan harus makan?
Setiap 100 gram pistachio mengandung 571 Kkal. Oleh karena itu, idealnya mengonsumsi maksimal 30 gram agar tidak melebihi konsumsi lemak dan kalori. Selain itu, industri makanan biasanya menambahkan garam pada produk tersebut, yang dijual sebagai makanan ringan. Penting untuk membaca label dengan cermat dan memilih versi yang tidak terlalu asin untuk menghindari masalah kesehatan.
Dianjurkan untuk memakannya sebelum makan, karena lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh, sehingga membuat rasa kenyang lebih lama.