Beranda Budaya Sepertinya Mau Berhenti Jualan Aja..

Sepertinya Mau Berhenti Jualan Aja..

9
0
Sepertinya Mau Berhenti Jualan Aja..



Sepertinya Mau Berhenti Jualan Aja..

Harianjogja.com, BantuL–Sejumlah warga Bantul mengeluh kesulitan mencari gas elpiji 3 kilogram (Kg). Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul paparkan penyebabnya.

Sundari, warga Wirokerten, Banguntapan, Bantul mengaku sudah seminggu kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Sundari yang berprofesi sebagai pedagang mie mengaku akan berhenti berjualan apabila tidak mendapatkan gas elpiji minggu ini.

“Sepertinya mau berhenti jualan saja. Gasnya susah [elpiji 3 Kg]jika Anda mengganti gas terang harganya mahal, Anda bisa menutupinya [tidak ada keuntungan dari penjualan]”Katanya, minggu (16/2/2025).

Sundari mengaku satu gas elpiji 3 Kg dapat dihabiskan untuk memasak mie yang dijualnya dalam waktu seminggu. Gas tersebut dibelinya dengan harga Rp23 ribu per tabung. Namun, ketika harus beralih ke gas elpiji 5,5 Kg dengan harga Rp90 ribu per tabung, dia mengaku keberatan.

Senada Suparjo, warga Triwidadi, Pajangan, Bantul mengaku sudah seminggu tidak mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Selama ini Pardal menggunakan gas elpiji 3 Kg untuk kebutuhan domestik. Dia mengaku sudah mencari gas elpiji 3 Kg hingga ke beberapa tempat di kapanewonnya. Namun, gas elpiji tersebut baru didapat setelah membeli dari pedagang di Kota Jogja.

“Ini dapatnya beli di tempat saudara di Kota Jogja dengan harga Rp23.000,” katanya.

BACA JUGA: Ini Penyebab Terjadinya Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram di Bantul

Dia mengaku selama ini membeli gas elpiji 3 Kg dengan harga Rp22.000 per tabung. Namun, lantaran kesulitan mendapatkan gas tersebut, dia pun mengaku tidak mempermasalahkan apabila harga gas elpiji yang dibelinya lebih mahal daripada harga pasaran. Baginya yang terpenting dia mendapatkan pasokan gas tersebut.

Sementara, Yuni Sudaryati, pemilik pangkalan gas elpiji Dongkelan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, mengaku pengiriman gas elpiji 3 Kg di pangkalannya sempat tersendat. Biasanya, gas dikirim pada Rabu dan Sabtu setiap minggu. Namun, minggu ini, gas elpiji dikirim pada Kamis dan Sabtu malam.

Dia mengaku setiap pengiriman mendapatkan gas elpiji hingga sekitar 110 tabung. Tabung tersebut pun telah dipesan oleh warga setempat sebelum gas tersebut dikirim. Dia pun mengaku mengutamakan pembeli yang menggunakan gas untuk keperluan domestik. Dia pun hanya memberikan satu tabung gas elpiji 3 Kg untuk setiap keluarga.

“Yang beli double tidak saya layani. Karena gasnya terbatas. Harapan saya dipermudah, enggak usah dingel-ngel [dipersulit]dilancarkan pengiriman [gas elpiji]”Katanya.

Sementara Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perdagangan, DKUKMPP Bantul, Zona Paramitha mengaku telah melakukan monitoring gas di wilayah Bantul.

“[Dari monitoring diketahui] Gas elpiji 3 Kg kurang, tetapi tidak langka,” katanya.

Zona pun mengaku tahun ini Bantul mendapatkan tambahan kuota mencapai 38.657 metrik ton (MT) atau 12.885,667 tabung. Jumlah tersebut didistribusikan melalui agen dan pangkalan mencapai 1.073.806 tabung per bulan.

Dia mengaku beberapa tempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji karena dampak dari musim libur pada Januari 2025. Saat itu, gas elpiji 3 Kg banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Selain itu, pada Januari 2025, hanya ada empat kali pengiriman gas elpiji, padahal ada lima minggu disana. Akibatnya, pada minggu terakhir tidak ada pengiriman gas elpiji, sehingga gas elpiji yang ada di pasaran berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Berita Google



Source link