Harianjogja.com, SLEMAN–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memberi bantuan kepada keluarga terdampak bencana hidrometeorologi di Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Sleman, Minggu (30/3/2025). Bencana hidrometeorologi menyebabkan sejumlah talut di Bokoharjo ambrol.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, mengatakan ada delapan titik kejadian bencana hidrometeorologi di Kapanewon Pramban, seperti batu jatuh atau Rockfalltalut ambrol, dan pohon tumbang.
“Kalau talut itu bisa ambrol karena memang tidak mampu menahan tekanan air. Talut yang ambrol juga sempat menutup drainase. Ketinggian bermacam-macam, ada yang tinggi enam meter, ada yang empat meter,” kata Makwan ditemui di Posko Arus Mudik Prambanan, Minggu (30/3/2025).
Baca juga: BPBD Kulonprogo Pastikan Kesiapan Mitigasi Bencana Selama Libur Lebaran
Ada juga jalan kabupaten yang menuju ke arah Candi Ratu Boko tertutup material akibat ambrolan talut. Jalan tersebut hingga saat ini hanya dapat digunakan satu arah. Kejadian-kejadian tersebut merupakan dampak hujan lebat pada Jumat (28/3).
Dari kejadian tersebut, ada tujuh kepala keluarga (KK) terdampak tanpa korban jiwa. Pasca kejadian, warga terdampak mengungsi sebentar. Logistik per makan dan terpal juga telah BPBD salurkan secara langsung ketika kejadian. Total kerugian mencapai sekitar Rp10 juta.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sleman, Mustadi, mengatakan pihaknya ikut berperan dalam menyalurkan bantuan per makanan kepada warga terdampak bencana melalui kampung siaga bencana (KSB). “Sabtu kemarin kami juga melakukan jatuhan beras, mi instan, dan lainnya lewat KSB Gayamharjo. Kalau untuk warga terdampak di Bokoharjo, pengampunya masih KSB Sumberharjo,” kata Mustadi.
Adapun tinjauan lapangan pada Minggu (30/3/2025) menjadi upaya Dinsos dalam mengecek ulang warga terdampak dan sekaligus memberi bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Berita Google