Beranda Budaya Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Gunungkidul Belum Optimal, Ini Sebabnya

Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Gunungkidul Belum Optimal, Ini Sebabnya

2
0
Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Gunungkidul Belum Optimal, Ini Sebabnya



Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Gunungkidul Belum Optimal, Ini Sebabnya

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul telah melakukan evaluasi terkait dengan pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG), yang telah dijalankan sejak 10 Februari 2025. Sayangnya program ini belum berjalan optimal.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan, pelaksanaan PKG sudah berjalan lebih dari satu bulan. Sebanyak 812 orang  mendaftar dalam pemeriksaan gratis pada Februari-Maret 2025. Dari jumlah tersebut, hanya 726 orang atau 89,41 persen yang hadir. “Memang belum semua mengakses layanan tersebut,” kata Ismono, Rabu (12/3/2025).

Baca juga: Semua Puskesmas di Gunungkidul Hari Ini Mulai Lakukan PKG

Ismono juga tidak menampik pelaksanaan masih ada sejumlah kendala di lapangan. Total ada 30 puskesmas di Gunungkidul dan seluruhnya telah menjalankan program PKG. Namun ada sejumlah kendala masih dihadapi. Salah satunya adalah kondisi aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) yang sulit diakses, masih ada Puskesmas belum memiliki ruang pemeriksaan khusus, SDM terbatas. Di sisi lain masih banyak masyarakat belum mengaktifkan SSM PKG, hingga sosialisasi belum optimal.

“Berbagai catatan ini menjadi catatan untuk perbaikan layanan,” katanya.

Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Puskesmas Paliyan Lukito mengatakan, animo masyarakat untuk mendaftar pemeriksaan gratis di tempatnya masih belum banyak. Setiap harinya hanya ada rata-rata lima sampai sepuluh pasien yang melakukan pemeriksaan.

Diharapkan layanan ini bisa menjangkau paling tidak 5% dari total penduduk. Saat ini di Kapanewon Paliyan ada sekitar 33.000 jiwa.

“Jadi 5% itu ada 1.650 orang, maka paling sedikitnya 12 pasien per hari agar targetnya bisa terpenuhi. Tapi, ini belum bisa direalisasikan,” katanya.

Lukito mengatakan, target belum tercapai, salah satunya dikarenakan animo masyarakat untuk mengikuti pemeriksaan masih kurang. Hal ini terlihat masih banyaknya masyarakat yang berulang tahun tidak mendaftar.

“Faktor lain karena masuki panen raya sehingga Masyarakat lebih memilih panen ketimbang periksa. Di sisi lain, Bulan Puasa juga ikut memberikan pengaruh,” katanya.

Untuk mendongkrak minat masyarakat, pihaknya pun menggandeng pihak kapanewon dan tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan PKG ke masyarakat sekitar. “Harapannya Masyarakat bisa mengakses pelayanan ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Berita Google



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini