Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul menunda rencana pembangunan rumah sakit di Kalurahan Ngoro-oro, Patuk. Keterbatasan anggaran menjadi salah satu faktor belum terealisasinya wacana pembangunan tersebut.
Kepala Dinas Gunungkidul, Ismono mengatakan sempat ada wacana menaikkan kelas Puskesmas Patuk 2 menjadi rumah sakit tipe D. Namun, hingga sekarang belum bisa terealisasi, malahan pembangunan gedung untuk pelayanan sempat mandek dan baru dilanjutkan tahun ini.
“Untuk pembangunan yang menangani Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Yang jelas, tahun ini ada kelanjutan pembangunan gedung,” katanya, Kamis (13/3/2025).
Meski demikian, ia mengakui untuk rencana pembangunan rumah sakit baru masih jauh. Pasalnya, ada banyak faktor yang membuat hal tersebut belum bisa direalisasikan.
Sebagai contoh, selain adanya gedung yang memadai, juga membutuhkan Sumber Daya Manusia memadai, dukungan sarana prasarana. Semuanya, lanjut Ismono membutuhkan anggaran yang besar, sedangkan kemampuan Pemkab Gunungkidul masih terbatas.
Oleh karena itu, kelanjutan pembangunan gedung calon rumah sakit ini diproyeksikan untuk peningkatan pelayanan rawat inap persalinan di Puskesmas Patuk 2. Hal ini tak lepas dari lokasi bangunan puskesmas dengan gedung baru yang berdekatan.
BACA JUGA: Pencurian Ternak Kembali Terjadi di Kulonprogo, 21 Kambing Raib dalam Dua Hari
“Untuk sementara masih puskesmas, tapi kalau prospeknya semakin bagus. Maka, statusnya bisa ditingkatkan menjadi rumah sakit,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Ashari Nurkhalis mengatakan pembangunan calon rumah sakit di Kalurahan Ngoro-oro sempat tertunda beberapa tahun karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemkab. Namun, untuk tahun ini akan dilanjutkan pembangunan.
“Sempat mandek pembangunannya, tapi akan dilanjutkan tahun ini,” kata Ashari saat dihubungi, Kamis (13/3/2025).
Dia menjelaskan, rencana pembangunan melanjutkan pengerjaan gedung lama yang sudah terbangun. Sesuai dengan detail engineering design (DED) yang disusun, bangunan ini akan terdiri dari dua lantai.
“Sekarang yang terbangun baru lantai satu dan akan kita lanjutkan pembangunan sesuai dengan perencanaan, tapi dengan ada penyesuaian ruangan,” katanya.
Total anggaran untuk pembangunan yang disediakan Pemkab sebesar Rp4,3 miliar. Adapun tahapannya, hingga saat ini masih dalam persiapan Lelang.
“Kami targetkan awal Juni sudah bisa berkontrak dan mulai dikerjakan. Jadi, ada waktu pengerjaan hingga pengerjaan bisa dirampungkan,” katanya.
Ashari menambahkan, jawatannya hanya melaksanakan tugas untuk pembangunan. Pasalnya, gedung dipergunakan oleh Dinas Kesehatan Gunungkidul.
Rencana awal, sambung dia, diproyeksikan menjadi rumah sakit. Namun, atas permintaan dari Dinas Kesehatan diminta menyelesaikan pembangunan untuk kemudian digunakan untuk pelayanan Puskesmas Patuk 2.
“Kalau pemanfaatan, ranahnya di Dinas Kesehatan. Sedangkan, kami hanya bertugas untuk membangunnya saja,” kata Ashari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Berita Google