Beranda Budaya Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Bantul Dirikan 75 Pos Banjir dan Longsor

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Bantul Dirikan 75 Pos Banjir dan Longsor

2
0
Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Bantul Dirikan 75 Pos Banjir dan Longsor


Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menyiagakan pos banjir dan longsor (Bansor) pada 75 kalurahan di Bantul untuk mengantisipasi potensi bencana selama musim hujan.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol menyampaikan selama musim hujan beberapa wilayah di Bantul berpotensi dilanda banjir, longsor dan pohon tumbang.

Beberapa wilayah yang berpotensi mengalami tanah longsor yaitu dataran tinggi yang ada di Bantul, antara lain di Kapanewon Dlingo, Pundong, Imogiri, Piyungan dan Kasihan. “Banjir dan tanah longsor terjadi karena kondisnya hujan deras, dan aliran air tidak baik [lancar]sehingga menggerus tanah,” ujarnya,  Kamis (13/3/2025).

Dia mengaku bencana longsor tidak dapat diprediksi. Meski begitu, menurutnya, masyarakat dapat mewaspadai potensi bencana tersebut terutama terhadap tanah gembur yang ada di lereng perbukitan.

Menurutnya adanya retakan tanah di daerah tersebut dapat berpotensi terjadi longsor. Itulah sebabnya dia meminta masyarakat melaporkan ke BPBD Bantul ketika melihat potensi tersebut. “Selama ini masyarakat dapat lapor ke Forum Pengurangan Risiko Bencana [FPRB]kemudian FPRB lapor ke kalurahan dan ke BPBD untuk penanganannya,” ujarnya.

BACA JUGA: Dugaan Korupsi Wifi Diskominfo Sleman, Polresta Periksa 10 Saksi

Antoni menyebut pos Bansor dikerahkan di setiap wilayah untuk mengantisipasi potensi bencana tersebut.

Antoni mengaku 75 pos bansor tersebut telah didirikan di masing-masing wilayah dengan dilengkapi dengan personel FPRB dan peralatan kebencanaan sesuai dengan potensi kebencanaan di daerahnya masing-masing.

Apabila terjadi kejadian kebencanaan, kata dia, diharapkan personel FPRB dapat menangani kejadian tersebut terlebih dahulu sebelum BPBD Bantul datang ke lokasi.

Alokasi BTT

Sementara BPBD Bantul juga tengah mengajukan alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan talud di Kali Celeng yang rusak beberapa waktu lalu.

Antoni mengaku kerusakan di sana masih dihitung oleh DPUPKP Bantul. Dalam waktu dekat, ketika Rancangan Anggaran Belanja (RAB) sudah keluar, maka pihaknya segera menyampaikan kepada Bupati Bantul untuk dialokasikan anggaran penanganan dengan BTT.

Sejauh ini menurut Antoni, pihaknya mengaku kerusakan talud Kali Celeng membuat adanya menjadi biang luapan sungai tersebut saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Luapan sungai tersebut pun membuat beberapa rumah di area tersebut terendam air.

Antoni menduga kerusakan talud Kali Celeng disebabkan karena curah hujan tinggi yang mengakibatkan aliran air di sana cukup deras. Sementara, keberadaan tumpukan sampah di dasar Kali Celeng diperkirakan memperparah kondisi tersebut.

Antoni mengaku pihaknya sejauh ini belum ada penanganan terhadap kondisi tersebut. Penanganan di sana hanya akan dilakukan dengan perbaikan talud yang dilakukan oleh DPUPKP Bantul dengan alokasi dana BTT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Berita Google



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini