Beranda Budaya Luas Tanam Jagung di Bantul Ditarget Capai 5.196 Hektare pada 2025

Luas Tanam Jagung di Bantul Ditarget Capai 5.196 Hektare pada 2025

2
0
Luas Tanam Jagung di Bantul Ditarget Capai 5.196 Hektare pada 2025



Luas Tanam Jagung di Bantul Ditarget Capai 5.196 Hektare pada 2025

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menargetkan luas tanaman jagung mencapai 5.196 hektare pada musim tanam sepanjang tahun 2025.

“Untuk tanaman jagung memang sekarang ini belum panen, tapi target luas tanam jagung pada tahun ini seluas 5.196 hektare, dari yang biasanya hanya 3.800an paling tinggi 4.000 hektare,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Jumat.

Target luasan tanaman jagung tersebut tersebar di seluruh Bantul baik yang terdapat di lahan baku sawah atau selama ini lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk budidaya pertanian maupun bukan lahan baku sawah atau tanah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk pertanian.

Dia menjelaskan, lahan baku sawah selama ini ditanami jagung setelah tanam padi, atau dengan pola tanam padi padi palawija, tanaman palawija ini bisa jenis tanaman kacang tanah, kedelai, bawang merah maupun jagung.

“Jadi tanaman jagung kita memanfaatkan lahan non baku sawah itu kita punya target seluas 1.318 hektare, salah satu contoh di Canden Jetis yang ditanami jagung beberapa waktu lalu itu bukan lahan baku sawah dan harus dilakukan ‘land clearance’, karena dulunya lahan tidak subur,” katanya.

Selain itu, kata dia, pengembangan budidaya tanaman jagung di lahan pasir pantai selatan Bantul juga merupakan bukan lahan baku sawah yang ditanami jagung.

BACA JUGA: Tabung Salju di Tempat Cuci Mobil Meledak, Satu Orang Meninggal Dunia

Pihaknya menyebut jika target luasan tanam jagung pada 2025 dapat tercapai, maka produksi jagung pada tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 40 ribu ton jagung, dengan asumsi produktivitas mencapai tujuh sampai sembilan ton per hektare.

“Produksi jagung paling tidak antara tujuh sampai sembilan ton per hektare, tinggal dikalikan saja. Cuma kadang kala kita khawatir di daerah yang kena MEP (monyet ekor panjang) di empat kecamatan yaitu Dlingo, Imogiri, Pundong dan Pleret,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk pasar komoditas jagung para petani dari Bantul selama ini lebih banyak diserap ke peternak ayam petelur, jagung yang sudah dipipili tersebut sangat diminati peternak untuk pakan ayam.

“Peternak ayam petelur daerah Pajangan yang jumlahnya sekitar satu juta ekor itu butuh jagung, jadi peternak ayam petelur itu kalau bangun tidur bukan memikirkan telur, namun justru jagung itu mahal atau tidak, jagung ada atau tidak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Berita Google

Sumber: Antara



Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini