Harianjogja.com, jakarta — Hingga Jumat (18/4/2024) pagi, kondisi lalu lintas di kawasan Tanjung Priok terpantau masih macet akibat antrean aktivitas bongkar muat logistik.
Dikutip dari laporan TMC Polda Metro Jaya melalui akun X @TMCPoldaMetro, sejumlah jalan yang terpantau padat mencakup Jalan Raya Cakung Cilincing Jakarta Timur dan Traffic Light Pos 9 Tanjung Priok.
“Situasi arus lalu lintas di Ruas Jalan Raya Cakung Cilincing Jakarta Timur terpantau padat per pukul 09.28 WIB,” tulis TMC.
BACA JUGA: Dua Kota di Indonesia Masuk Daftar Kota Termacet di Dunia, Bukan Jakarta
Sementara itu pada pukul 06.19 WIB, anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Jakarta Utara melaporkan arus lalu lintas yang padat di NPCT1. Namun, akses Jalan Raya Cilincing terpantau lancar.
Seiring dengan antrean kendaraan logistik yang masih berlanjut, PT Transjakarta melaporkan pengalihan maupun perpendekan sejumlah rute yang terdampak kemacetan Pelabuhan Tanjung Priok.
“Koridor 12: Tj Priok–Pluit mengalami perpendekan rute menjadi Sunter Boulevard Barat–Pluit dikarenakan adanya aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Tj Priok yang menyebabkan kepadatan lalu lintas,” tulis Transjakarta dalam akun X @PT_Transjakarta, Jumat (18/4/2025) pukul 07.04 WIB.
Beberapa rute lainnya yang mengalami penyesuaian adalah Koridor 10 PGC–Tj Priok yang mengalami pengalihan rute dan untuk sementara tidak melayani di Halte Simpang Cempaka sampai dengan Mambo.
Pelindo dalam keterangannya menjelaskan adanya peningkatan aktivitas bongkar muat setelah pembatasan dan menjelang libur panjang 18–20 April 2025.
Salah satu titik kemacetan berada di Terminal NPCT 1 dikarenakan peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery peti kemas. Data menunjukan peningkatan hampir 100% jumlah truk yang masuk kedalam terminal, secara rata–rata jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk namun hari ini mencapai di atas 4.000 truk yang menuju NPCT 1.
Sistem operasi yang ada di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal tanpa kendala. Alhasil, sebagai upaya menangani kemacetan horor di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut, Pelindo memaksimalkan area–area buffer dan lapangan yang bisa dijadikan kantong parkir dan melakukan pengalihan lalu lintas truk ke dalam gate pos 9.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Berita Google
Sumber : Bisnis.com