Beranda Budaya Kemarau Diprediksi Datang Mulai April 2025, Ini Strategi DKPP Bantul untuk Lahan...

Kemarau Diprediksi Datang Mulai April 2025, Ini Strategi DKPP Bantul untuk Lahan Tadah Hujan

2
0
Kemarau Diprediksi Datang Mulai April 2025, Ini Strategi DKPP Bantul untuk Lahan Tadah Hujan



Kemarau Diprediksi Datang Mulai April 2025, Ini Strategi DKPP Bantul untuk Lahan Tadah Hujan

Harianjogja.com, BANTUL–Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memerkirakan musim kemarau terjadi mulai April 2025. Meski begitu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul tidak khawatir terjadi gagal panen meski baru memasuki musim tanam.

Sebelumnya, Stasiun Klimatologi Yogyakarta memperkirakan musim kemarau mulai terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada April tahun ini. Untuk wilayah DIY, diperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada Juli hingga Agustus 2025.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo menyampaikan ada 521 hektare lahan sawah tadah hujan di Bantul saat ini masih dalam proses penanaman. Lahan sawah tadah hujan tersebut berada di Dlingo dan Imogiri. Penanaman di sana telah dimulai sejak musim hujan terjadi di DIY beberapa waktu lalu.

Joko menyebut lahan sawah tadah hujan tersebut ditanami palawija, sehingga tidak memerlukan banyak air. Sehingga dia mengaku tidak khawatir terjadi gagal panen di lahan tersebut.

“Saya kira bila benar-benar April mulai kemarau kita yang khawatirkan daerah atas, perbukitan seperti Dlingo dan Imogiri bawah tidak masalah. Kondisi air masih jalan [masih ada],” katanya, Rabu (16/4/2025).

BACA JUGA: Sudah Enam Tahun Review RTRW Gunungkidul Belum Juga Kelar, Bupati Endah Beri Atensi

Selain itu, dia menyebut DKPP Bantul juga telah memberikan pompa air untuk membantu pengairan selama musim kemarau di lahan sawah tadah hujan. Dia menyebut setiap kelompok tani di sana telah memiliki pompa tersebut.

Sehingga menurutnya, pompa yang ada mencukupi kebutuhan pengairan untuk lahan sawah tadah hujan milik satu kelompok.

Lurah Selopamioro, Sugeng menyebut saat ini lahan sawah tadah hujan di wilayahnya ada sekitar 1.820 hektare. Dia menuturkan penanaman di lahan sawah tadah hujan di sana mulai dilakukan saat musim hujan akhir tahun lalu.

“Ini masih dalam proses penanaman, ada yang ditanami jagung, tembakau, kacang-kacangan, sayuran dan bawang merah,” katanya.

Dia mengaku penanaman di sana pun tidak memerlukan banyak air, sehingga ketika April ini diperkirakan musim kemarau tiba, maka dia tidak khawatir akan mempengaruhi penanaman di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Berita Google



Source link