Saat Anda seorang aktor dalam film yang menjadi hit besar, Anda bersulang kota. Saat Anda seorang aktor dalam film yang bom, Anda … tidak. Lady Gaga telah berada di kedua sisi persamaan. Dia seorang aktris nominasi Academy Award, tapi itu kemarin. Hari ini, dia lawan mainnya Joker: folia dengan duasalah satu bom terbesar tahun lalu. Karena itu, dia mengambil kegagalan film dengan tenang dan mementingkannya yang mungkin bisa dipelajari oleh kebanyakan orang lain di Hollywood.
2019 Pelawak adalah hit besar oleh definisi apa pun, itu adalah keberhasilan box office yang sangat besar dan itu adalah pesaing Oscar yang serius, mendapatkan beberapa kemenangan Oscar termasuk a Penghargaan Aktor Terbaik untuk Joaquin Phoenix. Tidak mengherankan bahwa sekuel diberi lampu hijau. Sayangnya, sekuelnya gagal memenuhi harapan. Itu gagal dengan penonton dan kritikus. Sementara itu hampir pasti mengecewakan bagi Lady Gaga, katanya Elle Terkadang, itulah yang terjadi…
Orang -orang terkadang tidak menyukai beberapa hal. Sesederhana itu. Dan saya pikir menjadi seorang seniman, Anda harus bersedia bagi orang untuk terkadang tidak menyukainya. Dan Anda terus berjalan bahkan jika sesuatu tidak terhubung dengan cara yang Anda maksudkan. Ketika itu masuk ke dalam hidup Anda, itu mungkin sulit untuk mengendalikan. Itu bagian dari kekacauan.
Ketika film gagal, cukup umum untuk melihat jari -jari mulai runcing. Kritikus disalahkan atas ulasan yang buruk melukai box office. Studio disalahkan tidak menghabiskan cukup untuk memasarkan film untuk audiens yang tepat. Siapa pun yang berada di pemain atau kru dapat menerima pukulan untuk menjatuhkan bola, menghasilkan film yang bisa sukses jika hanya sesuatu yang terjadi sedikit berbeda. Terkadang seorang aktor atau sutradara mungkin jatuh pada pedang mereka dan menyalahkan diri sendiri.
Tapi Lady Gaga tidak menyalahkan siapa pun. Dia menunjukkan (cukup benar) bahwa film adalah seni dan tidak semua karya seni untuk semua orang. Terkadang sebuah karya seni dapat terhubung dengan audiens yang besar, kadang -kadang terhubung dengan audiens yang kecil, dan kadang -kadang seni hanya ditolak oleh semua orang. Atau setidaknya Semua orang kecuali Quentin Tarantino. Itu tidak berarti seni itu salah, hanya itu saja.
Tentu saja, bisnis film adalah bisnis, ini bukan hanya tentang menciptakan seni demi seni. Karena alasan itu dapat dimengerti bahwa kami menilai film dengan tanda terima box office atau dengan nominasi penghargaan, hal -hal nyata yang dapat ditunjukkan oleh studio, untuk menunjukkan bahwa investasi dalam film itu layak. Tapi masih ada elemen tidak berwujud untuk seni yang tidak bisa dilupakan.